--> .

Amalan-Amalan di Bulan Ramadhan untuk Melengkapi Ganjaran Berpuasa

Bulan ramadhan merupakan bulan ibadah bahkan ada yang menyebutnya bulan panen raya. Karena pada bulan ini segala amal kebajikan pahalanya akan dilipat gandakan,sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :
“Semua amalan anak adam akan dilipatgandakan (balasannya)’ satu kebaikan akan dibalas dengan sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat” Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :”Kecuali shaum/puasa,sesungguhnya ia untuk-Ku,dan Aku yang langsung membalasanya.Hamba-Ku telah meninggalkan syahwat dan makanannya karena Aku.” (H.R. Muslim)
Ada beberapa Ibadah yang istimewa dan amalan-amalan yang disunatkan pada bulan ramadhan yaitu :


1. I`tikaf di Sepuluh Hari Terakhir Bulan Ramadhan.

I’tikaf adalah suatu ibadah yang sangat tinggi nilainya. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam selalu beri’tikaf pada bulan ramadhan di sepuluh hari terakhir.Para sahabat dan isteri Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam selalu beri’tikaf di bulan ramadhan, baik di masa Rasulullah masih hidup, maupun sesudah Rasulullah wafat.Karena I’tikaf adalah merupakan penyempurnaan ibadah shaum di bulan ramadhan.

Dengan demikian I’tikaf berarti menyengaja melakukan suatu ibadah,dengan ketaatan ditujukkan untuk ber-taqarrub (mendekatkan diri) menyibukan diri penuh konsentrasi menghadap kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.Hingga kecintaanya semata-mata hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala,mengalahkan kecitaannya kepada selain Allah Subhanahu wa Ta’ala.Inilah tujuan I’tikaf di hari-hari terakhir bulan ramadhan karena merupakan keutamaan yang dipilih Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Diriwayatkan dari `Aisyah Radhiyallahu Anha. Bahwa” Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam “Apabila memasuki sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan, Beliau menghidupkan malam dan membangunkan anggota keluarganya dan beliau kencangkan pakaiannya" (H.R. Bukhari dan Muslim).
Makna Hadist diatas merupakan gambaran akan kesungguhan dalam beribadah dan kesiapan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dalam menyambut ramadhan.Pada dasarnya I’tikaf hukumnya sunat dilakukan dengan niat untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan mengikuti sunnah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. I’tikaf sangat dianjurkan terutama pada sepuluh hari terakhir dari bulan ramadhan. Pada sepuluh malam yang akhir itulah datangnya malam Lailatul Qadar, yang mempunyai nilai amal lebih dari seribu bulan

2. Tadarus Al- Quran

Tadarus Al-Quran sangat dianjurkan dilakukan di bulan ramadhan karena dengan tadarus Al Quran, kita akan memperoleh kebaikan yang berlipat ganda, disamping membacanya juga menelaah, merenungi setiap ayat-ayat yang terkandung dalam wahyu Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :
“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah (Al Quran),maka baginya satu kebaikan,dan setiap kebaikan dibalas dengan sepuluh kebaikan. Saya tidak mengatakan Alif Lam Mim itu satu huruf,Lam satu huruf, dan Mim satu huruf,” (H.R. At Tirmidzi)
Al Quran juga disebut sebagai “Ma’dubatullah” (Hidangan Allah Subhanahu wa Ta’ala), yaitu merupakan suatu hidangan yang tidak pernah membosankan, semakin dinikmati,semakin bertambah pula nikmatnya.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda:
“Sesungguhnya Al Quran itu adalah Hidangan ALLAH,maka kalian Terimalah Hidangan-Nya itu semampu kalian.” (H.R. Hakim).
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menganjurkan kita semua umatnya, untuk senantiasa tadarus Al Quran terutama dibulan ramadhan disamping keistimewaan yang telah diuraikan diatas juga banyak keutamaan dalam tadarus Al Quran,diantaranya yaitu :

a. Menyembuhkan berbagai macam penyakit.

Al Quran mengandung mukjizat sebagai obat untuk menghalau dan menanggulangi penyakit-penyakit kejiwaaan,penyakit hati,dan penenang bagi siapa yang ditimpa kecemasan, dan dibayang-bayangi oleh pikiran buruk.

Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :
‘Dan telah kami Jadikan sebagian dari Al Quran sebagai obat (syifa) dan rahmat (kebaikan, kasih sayang) bagi orang-orang yang beriman.” (Q.S. Al Isra : 82)
“ Hai Manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran (mauizhoh) dari Rabb-Mu dan penyembuh (syifa) bagi penyakit-penyakit yang berada) dalam dada dan petunjuk (huda) serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS.Yunus : 57 ).

b. Memberi Syafaat di hari kiamat

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda
‘Bacalah olehmu Al Quran karena sesungguhnya Al Quran itu akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi Syaat bagi Pembacanya”.(H.R. Muslim).
c. Dikumpulkan di surga bersama para Malaikat

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :
“Orang yang mahir membaca Al Quran kelak (mendapat tempat di surga) bersama para para Malaikat yang mulia lagi taat.Sementara orang kesulitan dan berat jika membaca Al Quran , maka ia mendapatkan dua pahala.” (H.R. Bukhari dan Muslim).
Dengan memahami maksud yang terkandung dalam ayat dan hadist diatas, bahwa dengan membaca, tadarus Al Quran merupakan amalan yang mulia dan penuh keistimewaan di bulan ramadhan disamping dilipatgandakan pahalanya, bahkan hanya mendengarkannya pun kita akan mendapatkan rahmat dan kasih sayang dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.

3. Berdoa Ketika Berbuka Shaum/Puasa

Amalan-amalan yang istimewa di bulan ramadhan yaitu kita disunatkan berdoa ketika berbuka puasa/shaum,Sebagaimana kita maklumi bersama bahwa berdoa boleh dilakukan kapan saja,dimana saja,akan tetapi di saat berbuka puasa/shaum ini adalah saat yang tepat (mustajab), karena Allahu Subhanahu wa Ta’ala menyediakan saat-saat yang tepat dan cepat terkabulnya doa kepada hamba-hamba yang memohon segala harapannya kepada Allah Subhanu wa Ta’ala.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :
”Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu’Bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda : Ada tiga golongan yang tidak akan ditolak Doanya, 1.Doa orang yang shaum/berpuasa hingga berbuka,2.Doa Pemimpin yang berlaku adil,3.Doa orang-orang teraniayah ‘ALLAH akan mengangkat doa mereka ke atas awan dan Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :“Demi kemuliaan dan keagungang-Ku,niscaya Aku akan menolong engkau waktu dekat”. (H.R. At Tirmidzi).
4. Shalat sunnat Tarawih dan Qiyamullail

Shalat sunat tarawih hanya dilakukan di bulan ramadhan. Hukumnya sunat muakad (sunat yang diutamakan).

Dari Abdul Rahman Ibnu Auf Radhiyallahu Anhu., Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :

"Bahwasanya Allah telah mewajibkan Shaum/Puasa Ramadhan, dan saya telah mensunnahkan berdiri pada malamnya (Shalat Tarawih), karena mengharapkan Allah. Bila seseorang shaum/berpuasa pada siang hari dan Shalat (shalat tarawih ) pada malamnya, niscaya keluarlah (selamatlah) dia dari dosa seperti dia dilahirkan oleh ibunya. "

Makna yang terkandung dengan melaksanakan shalat sunnat tarawih secara berjamaah adalah memupuk silaturahmi dengan sesama muslim.dengan terhubungnya silaturahmi adalah kunci terbukanya Rahmat dan pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Bagaimana pun besarnya umat Islam secara kuantitatif, sama sekali tidak ada artinya bila di dalamnya tidak ada persatuan dan kerja sama untuk taat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Karena orang yang menyambung silaturahmi akan mendapat balasan di dunia berupa: kedekatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, rezekinya diluaskan, umurnya dipanjangkan, rumahnya dimakmurkan, tercegah dari meninggal dengan cara tidak baik. Yang lebih penting dari itu semua, di akhirat kelak, ia akan mendapat balasan surga.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :

"Maukah kalian Aku tunjukkan amal yang lebih besar pahalanya daripada shalat dan shaum?" Tanya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam kepada para Sahabat. "Tentu saja," Jawab mereka. Beliau kemudian menjelaskan, "Engkau damaikan yang bertengkar, menyambungkan persaudaraan yang terputus, mempertemukan kembali saudara-saudara yang terpisah, dan mengukuhkan tali persaudaraan di antara mereka adalah amal shaleh yang besar pahalanya.Barangsiapa yang ingin dipanjangkan umurnya dan diluaskan rezekinya, hendaklah ia menyambungkan tali silaturahmi" (H.R. Bukhari Muslim).

Baca Juga: Hukum Istri Pergi Meninggalkan Rumah dan Melawan Suami Dalam Islam

Shalat sunnat qiyamul lail adalah merupakan amalan yang paling dijaga oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam,terutama di bulan ramadhan, beliau tidak pernah meninggalkannya, bahkan di saat sakitpun, beliau melakukannya sambil duduk. Shalat sunnat malam merupakan jalan hidup para salafus shalih juga sebagai tanda kemuliaan umat Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam.Oleh karena itu di bulan ramadhan yang penuh berkah ini seyogiyanya kita menunaikan shalat qiyamul lail.

Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :

‘Dan pada malam,shalat tahajjudlah (qiyamulail) kamu sebagai ibadah tambahan bagimu,mudah-mudahan Allah menempatkan kamu pada kedudukan yang terpuji,”(Q.S. Al Isra : 79).

“Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyu) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan”.(Q.S. Al Muzammil : 6).

Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu meriwayatjkan bahwa ‘Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam . Senang menghidupkan bulan Ramadhan dengan melaksanakan qiyamullail dengan tidak memaksakannya kepada para sahabat untuk melaksanakannya dan Bersabda:" Barangsiapa yang melaksanakan Qiyamullail pada bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan harapan niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lampau.

“Hendaklah kalian mendirikan qiyamul lail,karena dia adalah amalan orang-orang shalih sebelum kalian,jalan untuk mendekatkan pada Tuhan kalian,penghapus dosa-dosa,pencegah maksiat, dan penolak masuknya penyakit ke badan”. (HR. Diriwayatkan oleh Imam At Tirmidzi).

Sebagaimana telah kita ketahui bersama bahwa shalat tahajjud qiyamul lail adalah. Shalat sunnat yang tidak pernah dilewatkan Para salafus shalih.’karena keutamaan shalat sunnat ini.

Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :

“Seutama-utama shaum/puasa setelah shaum Ramadhan adalah shaum pada bulan Muharram,dan seutama-utama shalat setelah shalat fardhu adalah shalat malam”,(.H.R. Muslim,Abu Dawud,Imam At Tirmidzi,Nasai,dan Ibnu Khuzaimah dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu).

Dalam riwayat lain Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam Bersabda "Sesungguhnya Allah mewajibkan atasmu shaum/puasa ramadhan dan disunatkan melakukan Qiyamullail pada bulan suci ini, barang siapa shuam/berpuasa dan melaksanakan Qiyamullail dengan penuh keimanan dan harapan maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lampau".

5. Berlomba-lomba dalam Bersedekah

Bersedekah di dalam bulan ramadhan sangat diajurkan karena disamping mendapat ganjaran berlipat ganda juga memupuk sikap menjadi pemurah,dan berakhlaq mulia.Amalan bersedekah boleh dilakukan dengan menyediakan dan memberikan ifthar (berbuka) shaum /puasa kepada orang yang shaum walaupun hanya seteguk air ataupun sebutir korma.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :

" Barang siapa yang memberi ifthar (untuk berbuka) orang-orang yang berpuasa maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tanpa dikurangi sedikitpun". (H.R. Bukhari Muslim)


Diriwayatkan dari Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhu’ bahwa” Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam orang yang paling dermawan terlebih ketika berjumpa denga malaikat Jibril dan malaikat Jibril selalu menemuinya setiap malam dibulan Ramadhan hingga akhir bulan itu." (H.R. Bukhari)

Sahabat-sahabat yang di Rahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala, Mudah-mudahan manfaat buat kita semua,Yang benar haq semua datang-Nya dari Allah Subhanahu wa Ta’ala,yang kurang dan khilaf mohon sangat dimaafkan ’’Akhirul qalam “Wa tawasau bi al-haq Watawa saubil shabr “.Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala . senantiasa menunjukkan kita pada sesuatu yang di Ridhai dan di Cintai-Nya..Aamiin Allahuma AAmiin.

0 Response to "Amalan-Amalan di Bulan Ramadhan untuk Melengkapi Ganjaran Berpuasa"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel